BAB I
Pendahuluan
Telur
adalah salah satu bahan makanan hewani yang di konsumsi selain daging, ikan dan
susu, umumnya yang dikonsumsi berasal dari jenis burung seperti ayam, bebek dan
angsa. Saat telur-telur sudah keluar dari tubuh ayam betina, waktunya para
induk untuk mengeraminya selama kurang lebih 21 hari. Pada masa itu, aktivitas
telur berubah menjadi embrio anak ayam dan pada akhirnya siap untuk menetas
menjadi anak ayam. Tapi, belum banyak orang yang tertarik mempelajari bagaimana
aktivitas embrio anak ayam saat sedang berada di dalam telur. Umumnya orang
hanya tau saat mereka menetas dan menjadi anak ayam secara utuh.
Menurut
klaim para peneliti, embrio ayam dapat terjaga dan bangun saat berada di dalam
telur sebelum menetas. Embrio itu akan mengalami rangsangan gerak ketika
mendengar suara ayam dewasa berkotek-kotek. Namun suara yang mempengaruhi
aktivitas embrio itu hanya berasal dari ayam betina yang menjadi indukan. Para peneliti percaya, anak ayam yang lahir secara
prematur mungkin memiliki kemampaun belajar lebih awal tentang pergerakan dan
suara dari induknya.
Untuk
terjadinya suatu penetas pada telur ayam serta mengetahui perkembangan lanjut
embrio diperlukan adanya penelitian. Dan untuk dilakukan penelitian ini
diharapkan agar kita dapat membandingkan perkembangan lanjut embrio ayam antara
hari yang berbeda secara beraturan. Dan diperlukan adanya ketelitian dalam pelaksanaannya.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk membantu Mahasisiwa agar dapat mengetahui secara langsung tahapan-tahapan
perkembangan embrio, yang menjadi contoh pada praktikum ini adalah telur ayam.
Dan juga memberitahukan kepada mahasiswa bagian-bagian apa saja yang terdapat
pada telur.
Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui
tahapan-tahapan pembentukan embrio, dan juga bagian – bagian apa saja yang
terdapat pada telur.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Pengetesan
fertilitas telur adalah suatu hal yang perlu dilakukan. Hal ini terutama
diperlukan untuk menentukan jumlah telur yang fertile untuk terus ditetaskan
sedangkan yang tidak fertile atau tidak bertunas harus disingkirkan karena
tidak berguna dalam proses penetasan dan bahkan Cuma buang buang tenaga dan
tempat saja. Padahal tempat yang ada dapat dimanfaatkan untuk telur telur
fertile yang lain atau yang baru akan ditetaskan.
Tes
fertilitas semacam ini tidak akan mempengaruhi perkembangan embrio telur, malah
sebaliknya kita akan tahu seberapa normal perkembangan embrio didalam telur
tersebut telah berkembang atau bertunas. Tatapi tetap sebagai hal yang
terpenting dalam proses ini adalah mengetahui seberapa banyak telur yang
fertile dan dapat menentukan langkah langkah yang diperlukan untuk telur yang
tidak fertile terutama jika telur telur tersebut diberikan coretan / tulisan
mengenai asal telur dan tanggal di telurkan oleh sang ayam maupun informasi
asal kandangnya (Admin dkk., 2010).
Germinal ectoderm, mesoderm
dan endoderm.
Ketiga lapisan tersebut mempunyai masing-masing turunan yaitu:
1. Turunan ektoderm yaitu pembentukan system
saraf pusat dan mata
2. Turunan mesoderm:
pembentukan organ tubuh, system urogenital dan peredaran darah.
3. Turunan endoderm:
pembentukan system pencernaan makanan
dan pernafasan.Embrio ayam mulai berkembang dari keliling
germinal disc yang tampak jelas. Dalam waktu 48 jam embrio ayam telah memiliki suatu tipe
sirkulasi darahyang berliku-liku dalam tubuhnya. Ditopang oleh kuning telur.
Pada akhir periode sepertiga dari yang pertama periode inkubasi, garis bentuk embrio
mulai tampak dan jenis kelamin diketahui pada awal hari kelima masa
inkubasi (Sudarwati, 1990)
Pada hari pertama sejumlah proses
pembentukan sel permulaan mulai terjadi. Sel permulaan untuk system pencernaan mulai terbentuk pada jam ke-18.
Pada jam-jam berikutnya, secara berturut-turut
sampai dengan jam ke-24, mulai juga terbentuk sel
permulaan untuk jaringan otak, sel permulaan untuk jaringan tulang belakang, formasi
hubungan antara jaringan otak dan jaringan syaraf, formasi bagian kepala, sel
permulaan untuk darah, dan formasi awal syaraf mata. Para
penetas yang sudah berpengalaman akan mampu membedakan telur fertile dan telur
tidak fertiledihari ke-1 ini (Surjono,
2001).
Pengetahuan tentang fertil dan tidaknya
telur sangat diperlukan. Selain pengetahuan terhadap seleski fisik telur, kefertilan telur juga perlu
diketahui. Seleksi fisik
yang dapat dilakukan diantaranya kebersihan telur dari
kotoran induknya, retak atau tidaknya telur serta bentuk ukuran telur (normal
atau tidak). Namun terlepas dari hal tersebut tidak kalah pentingnya
pengetahuan mengenai fertil/infertil telur dilihat dari dalam telurnya yang
dapat dibandingkan sebagai berikut :
1. Lempengan
embrio
2. Area
pelucida
3. Area Opaca
4. Chalazae
Telur infertil : lempengan embrio terakumulasi oleh material
putih di tengah (Wijayanti, 2005)
Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan. Dalam organisme yang
berkembang biak secara seksual,
ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang
disebut zigot yang memiliki seluruhDNA dari kedua orang tuanya. Dalam
tumbuhan, hewan, dan beberapa protista,
zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan organisme
multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada manusia, terbentuk
embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan dan sudah tampak
rancangan bentuk alat-alat tubuh. Pada hewan,
perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang dikenal sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis (Wikipedia, 2012)
BAB III
Metode Percobaan
1. Alat dan Bahan
a.
embrio ayam umur 1 – 20 hari.
b.
Spuid
c.
Gunting / pinset anatomi
d.
Cawan petri
2. Cara Kerja
a.
Ketok telur pada bagian tumpul.
b.
Buka kerabang perlahan-lahan dengan
gunting atau pinset anatomi pada bagian yang di ketok tadi.
c.
Perlahan kelurkan putih telur dari
kerabang dan letakkan pada cawan petri.
d.
Amati bagian-bagian dari embrio ayam
tersebut.
BAB IV
Hasil dan
Pembahasan
1.
Hasil
Hari ke1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Hari ke 5
Hari ke 6
Hari ke 7
Hari ke 8
Hari ke 10
Hari ke 13
Hari ke 14
Hari ke 17
Hari ke 20
2. Pembahasan
Bagian – bagian embrio ayam dan fungsinya
yakni sebagai berikut :
Pada hari pertama terlihat
·
Cangkang telur, mempunyai banyak pori
yang penting untuk pertukaran udara dan untuk melindungi embrio.
·
Rongga udara, sebagai sumber oksigen bagi
embrio.
·
Albumen / putih telur, berfungsi untuk
melindungi embrio, dari goncangan behaya lain dan sebagai cadangan makanan.
·
Kuning telur, sebagai persediaan makanan
bagi embrio. Dibagian atas dari kuning telur terdapat embrio.
·
Kalaza, menahan kuning telur, supaya
tetap pada tempatnya.
·
Keping lembaga/lempeng embrio, sel yang
akan tumbuh menjadi individu baru. yang di dalamnya terdapat area ovaca, area
pelusida dan peta takdir.
·
Membran vitelin, membungkus kuning telur
supaya tidak menyebar.
·
Peta takdir, merupakan bagian yang akan
terbentuk menjadi jantung embrio
·
Permulaan terbentuk susunan syaraf.
Hari ke-2
·
Peta takdir sudah berkembang menjadi
bakal jantung
Hari ke-3
·
Jantung sudah terbentuk dan sudah
berdetak
·
Kaki dan mata mulai terbentuk dan
dikembangkan.
Hari ke-4
·
Tampak pembuluh darah
·
Kaki dan mata sudah terlihat jelas
·
Bakal sayap dan lidah mulai tampak
Hari ke-5
·
Kepala,mata,hidung dan organ reproduksi
sudah mulai jelas
Hari ke-6
- Hampir sama dengan hari ke lima
Hari ke-7
·
Alat tubuh mulai berkembang
·
Paruh muncul
·
Mata sudah menonjol
Hari ke-8
·
Mata terlihat jelas
·
Tenggorokan mengeras
Hari ke-10
·
Paruh mulai keras, bentuk kaki tampak dan
kaki mulai terbayang.
·
Sudah ada darah di embrio, pertumbuhan
vitelunya sudah maksimal.
·
Folikel bulu tumbuh
Hari ke-13
·
Bulu sudah terlihat
·
Sisik dan cakar mulai terlihat
·
Terbayang anak ayam sederhana, kerangka
mengeras dan alat tubuh dapat di bedakan.
·
Perut sudah membesar, organnya sudah
mulai jelas yang di tandai dengan kuning telur sudah berkurang/masuk ke perut.
Hari ke-14
·
Striktur tubuh sudah terlihat dengan ditutupi bulu
Hari ke-17
·
Bentuk kepala normal, paruh terletak
sempurna dibawah sayap kanan.
·
Paruh dan kuku sudah keras memamg sudah
siap untuk menetas
Hari ke-20
·
Semua alat ekstrimitas dan semua organ
sudah berfungsi dan terbentuk sempurna
·
Selaput kuning telur melengkapi pintu
masuk dalam rongga badan, embrio menempati seluruh areal kulit kecuali ruang
udara, pusat mulai tertutup, paruh mengarah kerongga udara menembus selaput
kulit bagian dalam. Pelan – pelan mulai
menghirup udara melalui paru – paru dan paru – paru sudah berkerja dengan
semestinya.
·
Cangkang sudah mulai rapuh, kuning telus
sudah masuk semuanya, cangkang sudah di penuhi oleh tubuhnya.
Hari ke-21
·
Anak ayam dengan paruhnya menembus kulit
telur memotong kehidupan di dalam telur sesuai perputaran jarum jam.
Adapun kejadian melesetnya waktu
tahapan-tahapan perkembangan embrio pada ayam ini terjadi akibat beberapa
faktor yang mempengaruhi perkembangan lanjut embrio telur ayam yaitu seperti:
- Suhu lingkungan
- Intensitas cahaya
- Medium
- Jarak lampu terhadap embrio
BAB V
Penutup
1.
Kesimpulan
·
Masa normal waktu perkembangan embrio
ayam sejak keluar dari tubuh induknya sampai menetas yaitu 21 hari.
·
Embrio itu akan mengalami rangsangan
gerak ketika mendengar suara ayam dewasa berkotek-kotek yang itu merupakan induknya.
·
Peta takdir, merupakan bagian yang akan
terbentuk menjadi jantung embrio.
·
Pada hari ke-20 paru-paru sudah berkerja
bagaimana semestinya.
·
Beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan lanjut embrio telur ayam yaitu:
o
Suhu lingkungan
o
Intensitas
cahaya
o
Medium
o
Jarak lampu terhadap embrio
2. Saran
Diharapkan
lebih banyak lagi preparat yang di gunakan, sehingga akan tercipta praktikum
yang lebih efisien lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, Ludi, dkk. 2010. Pengetesan
Fertilisasi Telur. Jakarta: Gramedia
Sudarwati. 1990. Dasar-dasar struktur dan
perkembangan hewan. Bandung: ITB
Surjono. 2001. Proses perkembangan embrio. Jakarta: UniversitasTerbuka
Wijayanti, Gratiana
E., dan Sorta Basar Ida Simanjuntak. 2005. Viabilitas dan Perkembangan Embrio
serta Larva Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) Pasca Chorion Puncture. Jurnal Biologi Indonesia. Vol. III, No.
10 : 411-419
Tidak ada komentar:
Posting Komentar